Pembuatan Kopi Tahlil Khas Pekalongan

Tutorial Pembuatan Kopi Tahlil Khas Pekalongan

Minuman kopi tahlil ini bisa disebut dengan resep kopi rempah, pasalnya minuman khas Pekalongan, Jawa Tengah ini memakai bumbu tambahan seperti empon-empon dan rempah-rempah dan telah menjadi tradisi turun temurun di sana.

Kopi Tahlil merupakan minuman penambah semangat, nikmat, dan menjadi perekat persaudaraan antar warga Pekalongan. Untuk pembahasan lengkap tentang kopi Tahlil bisa kamu lihat di artikel berikut ini.

Pekalongan jadi satu dari beberapa kota yang dipenuhi berbagai etnis, misalnya Jawa, Arab, dan Tionghoa. Tidak pelak, banyak makanan dan minuman khas Pekalongan yang sangat terkenal, salah satunya ialah Kopi Tahlil.

Disebut Kopi Tahlil karena sangat melekat dengan latar belakang kenapa minuman ini dibuat. Sesuai sejarah, kopi inilah yang jadi cemilan saat ada acara tahlilan yang menjadi tradisi warga Pekalongan. Kopi Tahlil jadi salah satu menu yang wajib disajikan untuk sejumlah kalangan ketika cara berlangsung. Baik saat 3 hari setelah kematian, 7 hari, hingga seribu hari.

Menurut Wikipedia, Kopi Tahlil merupakan salah satu menu khas dari Pekalongan. Akan tetapi, minuman ini awal mulanya dijadikan sebagai suguhan di acara tahlilan para warga. Kopi Tahlil dibuat dari campuran kopi dan rempah-rempah, seperti pala, batang serai, pandan, kayu mani, cengkeh, jahe, dan kapulaga.

Beberapa penjual membuat Kopi Tahlil menggunakan kopi Owa, yakni arabika dari Petungkritono, Pekalongan. Satu cangkir Kopi Tahlil ini umumnya dihargai sekitar Rp 3.000, apabila ingin ditambahkan susu maka kamu bisa menambah biaya hingga Rp 4.500.

Kopi yang satu ini dapat kamu nikmati bersama camilan seperti ketan kinca [gula merah yang dicairkan], gorengan, atau kacang. Berbagai kedai Kopi Tahlil juga bisa ditemui dengan mudah di sejumlah tempat di Pekalongan, terutama saat malam hari tiba.

Kopi rempah yang serupa juga bisa kamu temui di Manggarai dan Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur [NTT], namun memiliki nama lain.

Sejarah Kopi Tahlil

Pertama kali Kopi Tahlik ditemukan ialah pada 2022 silam oleh seorang warga bernama Usman. Dia mengaku menambah sejumlah rempah-rempah di dalam kopi agar membuat cita rasa kopi jadi lebih nikmat dan segar.

Awalnya, Usman memberi nama kopi ini dengan sebutan Kopi Jahe. Akan tetapi, karena mendapat saran dari sejumlah pelanggan yang ‘tak hanya merasakan sensasi jahe’, maka dia memilih untuk memberi nama ‘Kopi Tahlil’. Usman memilih nama tersebut karena terinspirasi dengan kopi yang disajikan di acara tahlilan. Untuk saat ini, berbagai cafe Kopi Tahlil bisa dijumpai dengan mudah di sejumlah lokasi di Pekalongan.

Baca juga  Robusta Biji kopi dengan Segudang Fakta Unik, Yuk Intip!

Baca Juga : Fakta Penting Tentang Kesenian Latte Art

Sejarah asal muasal Kopi Tahlil ini disajikan saat warga Pekalongan tengah mengadakan tahlilan di kediamannya masing-masing. Kopi Tahlil adalah akulturasi budaya dari Arab di kota batik tersebut.

Pasalnya, masyarakat di sana terdiri dari beberapa keturunan, yang paling besar ialah Jawa dan Arab. Oleh sebab itu, tak aneh apabila melihat banyak orang berwajah arab saat kamu mengunjungi kota Pekalongan. Kopi Tahlil bukan kopi biasa, karena ada bumbu rempah yang di ramu serta di sebu dalam secangkir kopi. Alkulturasi tersebut ikut menyeret beberapa kebiasaan agamis seperti tahililan. Nah, Kopi Tahlil milik Pak Suman ini adalah salah satu Kopi Tahlil yang paling terkenal di sini.

Kopi Tahlil merupakan sebuah minuman yang mulanya digunakan untuk suguhan tamu di acara tahlilan atau kalau orang Islam ketika peringatan orang meninggal. Semakin kesini, Kopi Tahlis bahkan bisa dijadikan sebagai bisnis kuliner di Pekalongan. Umumnya, kopi ini disajikan bebarengan dengan aneka kue basah dan camilan khas dari Pekalongan.

Biasanya Kopi Tahlil dinikmati dengan camilan pendamping masakan di acara tahlilan, misalnya ketan kinco, kacang goreng, hingga tempe mendoan. Untuk harganya sendiri tergolong sangat terjangkau, hanya dengan harga Rpp 2.000 hingga Rp 3.000 [tambah susu kental manis], kamu sudah dapat menikmati segarnya Kopi Tahlil. Kenikmatan kopi ini akan terasa lebih mantap ketika disantap malam hari, terlebih sembari berdiskusi dan nongkrong dengan teman.

Di bawah ini ada aneka variasi dan kreasi resep Kopi Tahlil khas Pekalongan.

Resep Kopi Tahlil Khas Pekalongan

Bahan:

  • 20 butir cengkeh
  • 3 liter air
  • 10 cm kayu manis
  • 10 cm jahe
  • 7 batang serai lalu memarkan
  • 9 butir kapulaga
  • ½ butir pala
  • 3 lembar daun pandan lalu simpulkan
  • 200gr gula merah kemudian haluskan
  • 100gr kopi bubuk

Cara Membuat Kopi Tahlil:

  • Rebus seluruh bahan di atas, kecuali kopi bubuk dan gula merah sampai mendidih. Masak kurang lebih 2 jam dengan api kecil.
  • Masukkan gula merah kemudian masak sampai gula larut. Kemudian masukkan kopi bubuk dan aduk rata.
  • Sajikan selagi masih panas untuk 6 gelas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *