Tentunya para penikmati kopi sudah tahu dong tentang berbagai macam jenis biji kopi yang dijual di pasaran? Ada beberapa kopi yang lebih nikmati jika disusun sesuai dengan takaran yang telah ditetapkan, dan ada juga yang lebih nikmati apabila cara penyeduhannya dilakukan secara benar. Namun demikian, kalian pun perlu mengetahui bahwa ada variabel yang sangat mendasar dan harus diperhatika yaitu biji kopi yang dipilih. Dalam hal ini, biji kopi Robusta akan menjadi topik utama yang kami angkat.
Umumnya, sebagaimana diketahui kopi sendiri memiliki berbagai macam biji, dan hingga saat ini yang paling umum diketahui oleh masyarakat awam adalah Arabika, Liberika dan juga pastinya Robusta. Seperti yang kita telah ungkapkan sebelumnya, kopi Robusta akan menjadi bahasan yang diangkat menjadi pembahasn utama di sini karena mengandung beberapa unsur yang sangat menarik untuk diulik. Inliah hal-hal tersebut.
Meskipun Lebih Pahit, Robusta Punya Efek yang Jauh Lebih Tahan Lama
Arabika dan Robusta bisa jadi adalah 2 jenis biji kopi dengan tingkat generalitas konsumsi terbanyak di dunia. Mengapa? Karena keduanya merupakan pemegang kualitas tertinggi dan paling nikmati untuk dijadikan konsumsi harian. Namun demikian, setelah dilihat lebih jauh, rupanya ada beberapa perbedaan antara Robusta dan Arabika yang sangat mencolok. Tidak lain hal itu adalah pada cita rasa yang dihasilkan ketika bersentuhan dengan lidah kita. untuk coffee lovers, mungkin mereka menemukan kalau Arabika memiliki note rasa yang lebih ke manis dan lembut. Sementara itu Robusta rasanya cenderuh lebih pahit dan strong.
Biarpun demikian bukan artinya Robusta lebih buruk. Nyatanya, para penikmat kopi yang benar-benar terkategori sebagai pecinta, justru lebih suka rasa yang lebih pahit. Apa lagi kenyataannya, rasa pahit tersebut menginterpretasikan kadat kafein yang dipunyai oleh biji kopi Robusta itu lebih tinggi yaitu hingga 2x lipat dibandingkan dengan yang dipunyai oleh Arabika.
Perbedaan paling visual yang terlihat antara kedua bisa dilihat dari bentuknya. Biji kopi yang terhasil pun otomatis juga berbeda. Arabika sendiri bentuknya mungkin lebih ke oval dan di tengah-tengahnya terlihat gelombang. Namun untuk Robusta, bentuk biji jauh lebih melingkar dan belahan tengah tampak lurus.
Negara Indonesia Termasuk Penghasil Robusta Terbesar Dunia
Perlu diketahui bahwa biji kopi robusta tumbuh di ketinggal maksimal 800 mdpl. Lingkungan tersebut merupakan tempat yang paling tepat supaya biji Robusta bisa tumbuh dengan baik. Sangatlah kebetulan bahwa Indonesia sendiri lebih dikuasai oleh dataran rendah. Jadi, tidaklah aneh kalau kebun perkopian di Indonesia, contohnya seperti Sumatera Selatan dan Lampung bisa melakukan produksi Robusta dengan jumlah yang bejibun.
Di sisi lain, Robusta juga memiliki penyesuaian baik dengan iklim yang panas. Sementara Arabika hanya dapat tumbuh di tempaty ang lebih sejuk yaitu di antara 18 hingga 22 derajat celcius.
Tentunya hal tersebut menerbian statement yang cukup jelas kalau kopi arabika dan Robusta memiliki tingkat signfikan dalam pertumbuhannya di Indonesia.
Bahkan mentri perdangan Republik indonesia, mengungkapkan laporan kalau Indonesia sekarang ini berada pada peringkat keempat negara dalam hal produksi biji kopi Robusta uisai Kolombia, Vietnam dan Brazil. Apa lagi di dunia penikmat kopi Robusta begitu banyak. Tidak heran dong kalau negara kita tercinta ini disebut sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dunia?
Gak berhenti sampai di sana saja, rupanya produksi biji kopi Robusta juga memiliki pengaruh yang cukup besar dan disebut sebagai peng-eksport biji kopi paling besar di dunia, menempati peringkat ke-13 di tahun 2019 yang lalu. Indonesia bahkan sukses bijin 10,5 juta karung biji kopi dengan masing-masingnya menampung 60 kilogram. Sangat menakjubkan dong pastinya?