Kopi Arabica Super Moderen dari Brasil

Teknik Pemeliharaan Kopi Arabica Super Moderen dari Brasil

Kopi merupakan minuman yang bisa diterima oleh seluruh golongan dan dari negara manapun. Kopi sendiri mulai bisa dinikmati semenjak abad ke-9, hal itu membuat pengolahan dan budidayanya sudah banyak. Pada setiap negara sanggup menghasilkan citarasa yang khas di secangkir kopi. Nah, dalam kesempatan kali ini kami akan mengulik tentang pertanian kopi canggih dari Brasil serta cara pengolahan kopi di seluruh dunia.

Brasil jadi negara dengan status penghasil kopi terbesar sejak puluhan tahun silam. Negeri Samba punya setidaknya 8 milyar pohon kopi sekaligus 8 juta petani yang mampu bertanggung jawab memberi kontribusi secara penuh dari 33% pasokan kopi dunia. Negara ini juga menghasilkan kopi arabica yang lebih banyak daripada negara lain.

Sebagai tambahan informasi, kopi arabica ada jenis kopi yang hanya dapat tumbuh di dataran tinggi 1000 – 2000 meter mdpl. Jenis kopi ini dikenal mempunyai harga yang mahal dengan rasa manis dan juga nikmat. Prestasi ini tentunya tak lepas dari banyaknya warga Brasil yang bekerja sebagai petani kopi.

Pembuatan Lahan

Setelah warga menemukan lahan yang akan dirubah jadi perkebunan kopi, kegiatan berikutnya ialah membajak ladang dan meratahan tanah kemudian menata media. Selain berguna menggemburkan tanah, aktivitas ini juga berfungsi mempermudah traktor saat bekerja agar bisa melewati lahan di proses pemanenan dan perawatan.

Memilih Benih untuk Dijadikan Bibit

Sementara itu di bagian pembibitan benih, pohon kopi di sana sudah melakukan beberapa step pemilihan agar dapat melahirkan bibit kopi terbaik. Kemudian, bibit kopi yang sudah memenuhi kriteria diambil lewat indukan yang terbebas dari hama dan mempunyai batang pendek berbentuk tajuk serta buahnya lebat.

Menanam Bibit

Petani akan menyemai bibit pilihan di media tanam selepas bibit berusia 10 sampai 12 minggu. Setelah pembajakan ladang sudah selesai, maka bibit sudah berusia 4 sampai 5 bulan, langkah berikutnya ialahh penanaman bibit.

Para petani menurunkan traktor untuk menanam bibit kopi. Traktor tersebut berguna untuk membuat lubang yang punya kedalaman 15cm lalu menjatuhkan bibit ke dalam. Selain itu, jarak tanaman kopi sudah diatur sistem kurang lebih setengah meter.

Baca juga : Robusta Biji kopi dengan Segudang Fakta Unik, Yuk Intip!

Setelahnya, traktor yang membawa air akan berjalan di belakangnya sambil menyiram bibit kopi yang baru saja ditanam. Selama periode pertumbuhan, petani akan membersihkan hama di dekat bibit menggunakan traktor mowing serta traktor yang bisa membalik struktur tanah pada pangkal tanaman.

Baca juga  Robusta Biji kopi dengan Segudang Fakta Unik, Yuk Intip!

Penyiapan Pupuk

Pemupukan tumbuhan kopi dilakukan memakai pupuk kompos agar kesuburan tanah selalu terjaga. Selain pupuk kompos, petani Brasil juga akan menyemprotkan pupuk kimia yang dilakukan 3 kali setahun.

Dengan takaran yang pas ditambah keadaan tanah yang terbukti bisa meningkatkan hasil kopi, maka keuntungan ekonomi dapat meningkat 40% lebih. Perawatan yang tak kalah penting ialah pengendalian hama tanaman yang seringkali menyerang kopi.

Pencegahan Hama

Umumnya, pengendalian yang dilakukan petani ialah menggerakkan traktor penyemprot supaya bisa mencegah hama menggunakan insektisida atau fungisida. Hal ini juga disesuai dengan jenis hama yang hinggap.

Proses Pemangkasan

Saat tanaman kopi sudah berusia 4 tahun, petani akan memangkas tajuk kopi. Tujuannya ialah mencegah pohon tidak terlalu tinggi. Proses pemangkasan ini dapat dilakukan selama sekali dalam 3 bulan sebelum musim semi.

Panen Menggunakan Mesin

Setelah kopi berusia 3 tahun, maka sudah dapat dipanen. Umumnya kopi arabica mampu menghasilkan panen sekitar setengah kilogram sampai 1kg biji kopi per batang. Untuk pertanian moderen di Brasil, umumnya proses panen akan menunggu sampai biji kopi mencapai 70% bagian yang sudah matang.

Prinsip kerja traktor ini sedikit mirip dengan traktor panen buah zaitun, yang dimana di area tengah traktor berisikan kawat besi yang menggoyangkan pohon sehingga kopi yang sudah tua akan jatuh.

Ciri buah kopi yang sudah dapat dipanen ialah memiliki buah yang berwarna merah tua. Buah yang terkumpul itu masih membutuhkan proses dan waktu yang cukup panjang sebelum dapat dinikmati oleh orang banyak.

Beberapa prosesnya ialah penjemuran hingga penyangraian. Salah satu pengolahan yang sangat penting adalah memisahkan daging dari biji kopi. Kemudian, sistem yang dipakai agar bisa memisahkan biji dengan daging kopi ada dua, yakni Network Process dan Hani proses.

Manual

Network proses adalah sistem pemisahan biji kopi paling tua. Kadang beberapa petani  akan menjemur kopi di anyaman bambu. Buah yang dijemur tak akan langsung dikupas, tapi dijemur dengan daging dan kulitnya.

Menggunakan Mesin

Berikutnya sistem Hani proses. Proses pengolahannya, dimulai dari buah yang dikupas memakai mesin dvolver untuk dapat menentukan banyaknya daging kopi yang dibiarkan menempel di biji kopi sebelum dijemur.

Di bahasa Spanyol, sisa daging tersisa ini diberi nama meil yang artinya honey atau madu. Keunikan itulah yang dikenal istilah Hani proses, pasalnya biji kopi akan dilumuri oleh lendir.

Setelah itu, biji kopi dimasukkan ke karung goni dimana akan dikumpulkan para pengepul yang berikutnya masuk pada proses ekspor ke sejumlah pabrik pengolahan kopi atau kedai kopi di berbagai belahan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *